Prasasti Upit, Bukti Sejarah Desa Tertua Di Indonesia Berada Di Klaten

Salah satu desa tertua di Indonesia ternyata berada di Kabupaten Klaten. Hal ini didukung oleh penemuan sebuah prasasti di Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten. Prasasti tersebut dikenal dengan nama Upit atau Yupit dan memiliki ukiran aksara Jawa Kawi atau Jawa Kuno.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat setempat menyebut prasasti tersebut dengan nama Ngupit, yang merupakan pengucapan yang lebih mudah dari Upit atau Yupit. Dahulu, Ngupit adalah nama desa di Klaten yang kini telah terbagi menjadi Desa Kahuman dan Desa Ngawen. Oleh karena itu, tidak ada lagi desa atau dukuh dengan nama Ngupit dalam administrasi pemerintahan saat ini.

Prasasti Upit sendiri berbentuk batu lingga dengan bagian bawah berbentuk kubus. Tinggi prasasti ini mencapai 85 cm, dengan bagian bawah setinggi 48 cm dan bagian atas 37 cm. Beberapa sumber mencatat bahwa prasasti tersebut memiliki angka tahun 788 Saka atau 866 Masehi. Tahun ini diyakini sebagai waktu berdirinya Desa Ngupit, yang berarti desa tersebut telah ada lebih dari 1.155 tahun lalu.

Baca Juga :  DPP APDESI Dukung Penuh Program Asta Cita Prabowo-Gibran

Menurut Hari Wahyudi, seorang pegiat pelestarian cagar budaya di Klaten, keterangan dalam Prasasti Upit menunjukkan bahwa desa tersebut sudah ada sejak 11–12 November 866 Masehi. Prasasti ini mencatat bahwa Rakai Halaran menetapkan tanah sima atau tanah perdikan yang diberi nama Upit.

Sejumlah sumber menyebutkan bahwa prasasti ini berfungsi sebagai penanda batas wilayah tanah perdikan, yang merupakan hak bagi masyarakat untuk mengelola tanahnya sendiri tanpa dikenakan pajak.

Sejak tahun 1980-an, Prasasti Upit telah dipindahkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah untuk pelestarian. Saat ini, masyarakat dapat melihat replika prasasti tersebut di belakang Kantor Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.

Baca Juga :  Rakornas Desa 2025, Mengokohkan Komitmen Desa Dalam Mendorong Ekonomi Berbasis Koperasi

Penemuan Prasasti Upit atau Yupit di Desa Kahuman membuktikan bahwa desa tertua di Indonesia dulunya bernama Desa Ngupit. Selain itu, beberapa sesepuh Desa Kahuman menyatakan bahwa terdapat bukti lain berupa batu-batu candi yang berada di Makam Padalan.

Awalnya, bebatuan tersebut tampak seperti susunan batu berundak. Namun, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa batuan tersebut merupakan bagian dari struktur bangunan candi yang telah tertata rapi.

Sebagai warga Klaten, kita patut berbangga karena memiliki desa tertua di Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa peradaban dan tata pemerintahan desa sudah berkembang di wilayah Klaten sejak zaman dahulu.

Berdasarkan informasi dari Wikipedia, Desa Kahuman yang sebelumnya dikenal sebagai Ngupit, dilintasi oleh jalan provinsi Klaten–Boyolali. Desa ini memiliki luas sekitar 132,598 hektare dan dihuni oleh 2.268 jiwa, dengan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, buruh, dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Secara administratif, Desa Kahuman terbagi menjadi lima rukun warga (RW) dan 11 rukun tetangga (RT).

Baca Juga :  Viral, Kades Wiwin Komalasari Tertawakan Nasi Kotak Dari Bupati Bogor

Desa Kahuman juga memiliki sumber air yang melimpah, yang kemudian membentuk sendang atau mata air. Salah satu sendang terbesar adalah Sendang Pengilon, yang kini dikembangkan sebagai objek wisata.

About admin

Check Also

Miliki PADes Rp. 8 M, Pemdes Berjo-Karanganyar Berikan Rp. 500 Ribu Untuk Tiap KK

Karanganyar – Sebanyak 1.426 Kepala Keluarga (KK) di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, menerima tunjangan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *