PawartosNdeso Inspirasi Dari Desa Untuk Bangsa
Ogan Ilir – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, ribuan perangkat desa di Kabupaten Ogan Ilir kembali menghadapi kenyataan pahit. Selama kurang lebih lima tahun terakhir, tunjangan mereka yang bersumber dari Dana Alokasi Desa (ADD) tak kunjung dicairkan. Kondisi ini terus berulang setiap tahunnya, menimbulkan keluhan dan kekecewaan di kalangan perangkat desa.
Terkait hal ini, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Ogan Ilir, Dicky Syailendra, menjelaskan bahwa pencairan tunjangan perangkat desa bergantung pada regulasi yang berlaku serta ketersediaan dana.
“Apakah tunjangan ini bisa cair sebelum Idul Fitri sangat tergantung pada aturan dan alokasi anggaran yang tersedia,” ujar Dicky pada Senin (17/3/2025).
Ia juga menegaskan bahwa sebelum melakukan pencairan, pihaknya akan menelaah pemberkasan dan berkoordinasi dengan Bupati serta Wakil Bupati Ogan Ilir.
“Proses pencairan harus melalui kajian administrasi dan koordinasi dengan pimpinan daerah,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang perangkat desa dari Kecamatan Indralaya Selatan, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi ini.
“Setiap menjelang Idul Fitri, tunjangan perangkat desa selalu tertunda pencairannya. Ini bukan hal baru, sudah terjadi selama tiga hingga empat tahun terakhir,” ungkapnya.
Menurutnya, ADD tidak hanya mencakup tunjangan bagi perangkat desa, tetapi juga honor bagi lembaga adat, sekretaris desa, kepala urusan (Kaur), serta kepala desa itu sendiri.
Ia berharap pemerintah daerah lebih memprioritaskan pencairan tunjangan perangkat desa daripada mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas bagi Ketua dan Wakil Ketua DPRD yang nilainya mencapai lebih dari Rp 3 miliar.
“Jika anggaran sebesar itu dialokasikan untuk tunjangan perangkat desa, tentu kami akan lebih tenang dalam menyambut hari raya,” pungkasnya.
