JAKARTA – Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), La Ode Ahmad P Bolombo, menyatakan bahwa Kabupaten Sumedang akan dijadikan sebagai contoh dalam pembinaan desa di Indonesia.
“Kami akan mendorong kemajuan pemerintahan desa di Sumedang sebagai model yang bisa diadopsi oleh desa-desa lain di seluruh Indonesia,” kata La Ode dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (2/10).
La Ode menambahkan, Sumedang memiliki sejumlah keunggulan yang layak untuk dibagikan kepada desa lain di berbagai wilayah Indonesia.
“Banyak sumber terpercaya yang menyebutkan prestasi Sumedang sangat signifikan. Kami sebagai pihak yang membina desa ingin memahami lebih dalam, termasuk mendapat masukan langsung dari Bupati Sumedang,” ujarnya.
Menurut La Ode, kemajuan yang dicapai oleh Kabupaten Sumedang bisa dijadikan acuan atau standar bagi desa-desa lain.
“Salah satu contoh adalah penataan batas desa di Sumedang yang sudah selesai seratus persen. Ini merupakan capaian yang sangat luar biasa. Begitu juga dengan implementasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) berbasis digital yang sudah diterapkan secara penuh,” jelasnya.
La Ode berharap, sistem yang telah dibangun di bawah kepemimpinan Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan.
“Kemajuan yang dicapai Sumedang akan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Kami membawa tagline ‘Desa Bahagia dan Perangkat, Dari Sumedang untuk Indonesia’. Harapannya, Sumedang bisa menjadi pendorong desa-desa lain di Jawa Barat dan Indonesia untuk maju,” tegasnya.
Ucapan Terima Kasih Pj Bupati Sumedang
Sementara itu, Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Sumedang.
“Kehadiran Pak Dirjen sangat bermanfaat bagi kami. Semoga kepercayaan ini bisa menjadi bagian dari prestasi Sumedang dan membawa dampak positif bagi desa-desa lain di Indonesia,” ujar Yudia.
Ia menambahkan bahwa Kemendagri sebagai pembina pemerintahan daerah akan terus mendorong kemajuan desa dan daerah di seluruh Indonesia melalui kerjasama yang erat.
“Ini adalah bagian dari kolaborasi dalam tata kelola pemerintahan Kabupaten Sumedang yang terus kami bangun,” pungkasnya.
Peningkatan Kompetensi Aparatur Desa
Dalam kesempatan yang sama, La Ode juga menyoroti pentingnya pelatihan bagi aparatur desa melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Ia berharap ilmu yang didapat dari pelatihan ini bisa langsung diterapkan di lapangan.
“Pelatihan ini diharapkan membantu aparatur desa dalam mengelola pemerintahan, perencanaan pembangunan, serta meningkatkan pelayanan publik,” kata La Ode.
Pelatihan peningkatan kapasitas aparatur desa ini, menurut La Ode, adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk terus memperkuat desa melalui kebijakan yang matang dan terstruktur, mulai dari perencanaan jangka panjang hingga tahunan.
“Ini adalah salah satu langkah konkret pemerintah untuk memperkuat kapasitas aparatur desa agar mereka bisa menjalankan tugas dengan lebih baik, terutama dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,” tambahnya.
Sebanyak 656 peserta dari 164 desa di tujuh kabupaten di Jawa Barat mengikuti pelatihan ini, yaitu dari Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Pangandaran, Sumedang, Karawang, Purwakarta, dan Tasikmalaya. La Ode berharap pelatihan ini membawa dampak positif bagi kemajuan desa dan peningkatan kualitas aparatur di wilayah tersebut.