Perjuangan Perangkat Desa Di Era Kepimpinan Presiden Jokowi, Catatan Penting Yang Tak Terungkap Menjelang Silatnas PPDI 2019

JAKARTA – Presiden Joko Widodo tinggal menghitung hari dalam menyelesaikan jabatannya sebagai orang nomer 1 di republik ini, sebelum akan digantikan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto, pada tanggal 20 Oktober 2024 nanti.

Dalam perjalanan kepimpinan Presiden Joko Widodo selama 2 periode atau 10 tahun ini, ada beberapa momen penting terkait dengan perangkat desa. Salah satunya dalam acara Silaturahmi Nasional (SilatNas) PPDI tahun 2019.

Silaturahmi Nasional Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) dengan Presiden Joko Widodo di Istora Senayan Jakarta, pada 14 Januari 2019, bisa jadi merupakan agenda PPDI paling fenomenal selama kepimpinan Presiden joko Widodo.

Seperti diketahui bersama, PPDI secara terus menerus menagih janji Presiden Joko Widodo tentang pengangkatan perangkat desa menjadi pns. Konten yang membahas janji presiden joko Widodo saat kampanye pilpres 2014 telah dibahas dalam konten sebelumnya.

Setelah silahturahmi nasional (Silatnas) PPDI yang pertama di oktober 2017, PPDI terus melakukan lobi-lobi baik melalui Kementerian dalam negeri, maupun lewat anggota dewan di DPR R I, untuk mendesak tentang kejelasan status kepegawaian dari perangkat desa.

Sampai pada akhirnya diputuskan oleh Pengurus Pusat organisasi profesi perangkat desa terbesar di tanah air, untuk melakukan aksi bersama secara besar-besaran dalam rangka menagih janji pengangkatan perangkat desa menjadi pegawai negeri sipil.

Agenda dengan judul Silahturahmi Nasional atau Silatnas PPDI, direncanakan akan mengambil lokasi depan istana merdeka, sebagaimana silatnas sebelumnya. Dan tanggal telah ditentukan pada 14 Januari 2019. Sosialisasi tentang aksi besar-besaran ini secara massif di dengungkan oleh elemen PPDI melalui beberapa platform media, baik itu media online maupun offline.

Respon positip anggota PPDI pun datang dari berbagai penjuru negeri, mereka berkomitmen untuk terus mendesak Pemerintah pusat agar segera memperhatikan nasib perangkat desa. Mengingat perangkat desa selama ini, meski dalam keseharian menggunakan atribut seperti pegawai pemerintah tapi pada kenyataannya tidak memiliki kejelasan status  kepegawaian yang jelas.

Senin 14 Januari 2019, dimana acara yang semula akan mengambil lokasi di depan Istana Merdeka, pada minggu malam sebelumnya, tiba-tiba ada instruksi dari Sekjen PPDI tentang pemindahan lokasi di Istora Senayan, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Meski penuh tanda tanya tentang pemindahan lokasi demo, tapi puluhan ribu perangkat desa yang datang dari berbagai daerah akhirnya menuju Gelora Bung Karno, sesuai arahan dari Pengurus PPDI. Puluhan ribu perangkat desa dengan seragam PDH tampak memadati sekitar Istora Senayan, sementara kapasitas dari Istora senayan sendiri hanya 5 ribu orang.

Sekitar pukul 9 pagi, Presiden Joko Widodo menyambangi ribuan perangkat desa Indonesia yang berkumpul di Istora Senayan, yang  disambut riuh para perangkat desa dengan memanggil -manggil nama Jokowi.

Silatnas PPDI 2019 ini sendiri tercatat sebagai tonggak diberlakukannya peraturan tentang penyetaraan pendapatan tetap perangkat desa, setara dengan pegawai negeri sipil golongan 2a.

Lalu, apakah yang terjadi sehingga Presiden Joko Widodo pada akhirnya mau menerima ribuan perangkat desa di Istora Senayan?. Ternyata dibalik suksesnya agenda tersebut, ada satu peristiwa penting yang bisa jadi luput dari perhatian perangkat desa selama ini. 

Simak secara lengkap komunikasi yang terjadi menjelang pelaksanaan Silatnas PPDI yang tercatat sebagai satu aksi yang dihadiri oleh puluhan ribu perangkat desa di Indonesia, dalam tautan berikut ini.

About admin

Check Also

Tanpa Alasan Yang Jelas, Kepala Desa Warloka-NTT Pecat 4 Perangkat Desa

LABUAN BAJO – Kepala Desa Warloka di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *