GRESIK – Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Gresik berkolaborasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Gresik untuk mengadakan pelatihan jurnalistik bagi perangkat desa. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan keterampilan jurnalistik kepada perangkat desa, sehingga mereka dapat menyebarluaskan program-program desa dengan lebih efektif kepada masyarakat luas.
Ketua AKD Kecamatan Gresik, Nur Cahyono, menyatakan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan perangkat desa mengenai dunia jurnalistik.
“Tujuannya agar teman-teman di desa bisa memberikan layanan yang lebih baik, terutama dalam menyampaikan informasi mengenai program-program pemerintah desa,” ujarnya seperti yang dikutip dari media JawaPos.
Camat Gresik, Jalesvie Triyatmoko, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, di era digital yang berkembang pesat, masyarakat memiliki tuntutan tinggi terhadap informasi yang akurat, menarik, dan mudah dipahami.
“Kami berharap pelatihan jurnalistik ini dapat menambah pengetahuan perangkat desa sehingga mereka mampu menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan baik,” katanya.
Setelah pelatihan, diharapkan penyebaran informasi desa akan menjadi lebih efektif, serta meningkatkan akuntabilitas dan transparansi kinerja pemerintah desa.
“Dengan kemampuan jurnalistik, perangkat desa dapat membangun citra positif desa. Informasi mengenai aktivitas di desa dapat disajikan dalam bentuk berita yang tidak hanya bermanfaat bagi warga desa, tetapi juga masyarakat luas,” tambahnya.
Selain itu, di tengah maraknya berita palsu atau hoaks, kemampuan jurnalistik menjadi sangat penting. “Pemerintah desa perlu bisa memilah dan menangkal berita yang tidak benar,” imbuhnya.
Ketua PWI Gresik, Deni Ali Setiono, menyatakan bahwa pihaknya selalu terbuka bagi lembaga mana pun yang ingin belajar tentang jurnalistik.
“Bisa dibayangkan jika keberhasilan desa dalam pembangunan dapat diketahui banyak orang. Ini tidak hanya membangun citra positif, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi desa lain di Indonesia,” jelasnya.
Dalam pelatihan ini, pihaknya juga mengingatkan agar pemerintah desa tidak takut terhadap wartawan. “Tugas wartawan adalah menyebarkan informasi, tidak lebih dari itu,” katanya.
Dia juga menekankan bahwa pemerintah desa hanya perlu melayani wartawan yang benar-benar menjalankan tugas jurnalistik. “Jika ada yang mengaku wartawan tapi tidak melakukan kerja jurnalistik, pemerintah desa tidak perlu melayani,” pungkasnya.