KEBUMEN – Supono, Kepala Desa Menganti yang merupakan anggota Pemuda Pancasila, menjadi viral setelah videonya yang diduga mengintimidasi pelapor pungli tersebar. Hal ini terjadi setelah Herni Setyowati, seorang wali murid yang menjadi korban dugaan pungli di sebuah SD di Kebumen, memberikan klarifikasi dan meminta maaf melalui media sosial.
Klarifikasi tersebut muncul setelah video Supono, dalam seragam Pemuda Pancasila, viral di internet. Dalam video itu, Supono dinarasikan meminta pelapor dan wali murid untuk meninggalkan desanya. Setelahnya, beredar video Herni Setyowati yang mencabut laporan dugaan pungli di SD Kebumen, Jawa Tengah.
Herni menyatakan telah mencabut kuasa dari Sugiono, perwakilan LSM yang membantu melaporkan kasus tersebut. Bersama suaminya, Herni juga meminta maaf atas laporan yang dibuatnya.
Video permintaan maaf Herni diunggah oleh akun Tiktok @adi.one.one pada Selasa (23/7/2024). Dalam video tersebut, Herni tampak membaca permintaan maafnya didampingi suaminya. Herni menyebut bahwa pungutan di sekolah negeri yang viral belakangan ini hanyalah fiktif.
Berikut kutipan pernyataan Herni dari unggahan akun Tiktok @adi.one.one:
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Jatimulyo tanggal 1 bulan 7 tahun 2024. Saya, Herni Setyowati, mohon maaf kepada sekolah SDN 1 Jatimulyo, Kecamatan Petanahan, kepala sekolah, guru, beserta karyawan SDN 1 Jatimulyo Kecamatan Petanahan. Atas laporan saya yang dikuasakan kepada Bapak Sugiono dari LSM tentang pungutan di sekolah dan semua pernyataan di Tiktok, yang sebenarnya tidak sesuai kenyataan dan fiktif belaka. Saya mencabut kuasa saya kepada Bapak Sugiono dan semua pernyataan saya di Tiktok. Permintaan maaf saya ini keluar dari hati yang paling dalam dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” ucap Herni Setyowati.
Dalam video lain, Herni juga tampak meminta maaf di depan SD Negeri 1 Jatimulyo. Herni berdiri bersama Supono, Lurah sekaligus anggota Pemuda Pancasila, yang sebelumnya sempat bersitegang dengan anggota LSM. Beberapa pria berseragam ormas Pemuda Pancasila juga ada di situ.
Herni mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa dan Ormas Pemuda Pancasila karena telah melindungi keluarganya.
“Berdirinya saya di sini ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Desa Jatimulyo dan Pemuda Pancasila yang telah membantu melindungi keluarga saya atas permasalahan yang saya alami, atas pemberian kuasa saya kepada LSM yang berbuntut pada laporan kepada pihak berwajib. Yang sebenarnya itu tidak saya inginkan dan tidak ada niatan sedikit pun untuk melaporkan pihak sekolah. Dan saya ucapkan terima kasih kepada Pemuda Pancasila yang sudah membantu. Anak saya sekolah gratis dan adanya Pemuda Pancasila membuat saya merasa terlindungi,” ucap Herni terbata-bata.