Pawartos Ndeso merangkai cerita dari penjuru negeri
LAHAT – Dugaan ketidakmampuan Pemerintah Kabupaten Lahat dalam menyelesaikan masalah perangkat desa memicu aksi demonstrasi yang dilakukan oleh gabungan perangkat desa dari beberapa kecamatan di Kabupaten Lahat.
Aksi ini merupakan yang ketiga kalinya digelar oleh gabungan perangkat desa, dan kabarnya, Pj Bupati Lahat sedang berada di luar negeri saat itu. Hal ini menyebabkan demonstrasi berujung pada tindakan anarkis, termasuk perusakan fasilitas milik Pemkab Lahat pada Kamis (5/9/2024).
Para demonstran menuntut agar Pj Bupati Lahat, Imam Pasli, segera menyelesaikan permasalahan perangkat desa yang telah memenangkan gugatan di PTUN. Jika masalah tersebut tidak segera diselesaikan, mereka mendesak agar Bupati meninggalkan jabatannya di Bumi Seganti Setungguan. Tuntutan ini terlihat jelas dari spanduk yang dibawa oleh para pengunjuk rasa.
Saryono, Ketua LSM GRPK Kabupaten Lahat, mengungkapkan bahwa kekosongan pimpinan di pemerintahan Kabupaten Lahat turut memicu tindakan anarkis dari para demonstran.
“Seharusnya, Pj Bupati Lahat, Imam Pasli, mendengarkan aspirasi masyarakat. Namun, kesannya justru seolah-olah mengabaikan permasalahan ini. Diduga Pj Bupati sedang berada di luar negeri, baik untuk perjalanan dinas ataupun urusan pribadi,” ungkap Saryono.
Lebih lanjut, Saryono menambahkan bahwa tindakan anarkis ini dipicu oleh ketidakseriusan Pemkab Lahat dalam menangani masalah yang terjadi.
“Bagaimana masyarakat tidak kesal? Sudah dua hari berturut-turut Pemkab Lahat didemo, tetapi tidak ada satu pun petinggi yang hadir dengan alasan perjalanan dinas. Ini tentu saja memicu kemarahan masyarakat hingga berujung pada tindakan anarkis,” lanjutnya.
