Pawartos Ndeso merangkai cerita dari penjuru negeri
TASIKMALAYA – Kota Tasikmalaya memiliki sebuah kampung dengan nama yang cukup unik dan menarik perhatian, yaitu Kampung Kontol Bangkong. Ternyata, nama ini memiliki sejarah tersendiri. Bagaimana asal usulnya?
Nama Kampung Kontol Bangkong, yang terletak di Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, memang terdengar aneh dan menggelitik. Namun, sebenarnya nama resminya adalah Kampung Lengo Kidul.
Meski demikian, nama Kontol Bangkong sudah lama melekat di benak masyarakat setempat. Banyak orang masih menyebut kampung tersebut dengan nama Lengo Kontol Bangkong. Hal ini dikonfirmasi oleh Ade Hidayat (82), salah satu warga setempat.
Berikut ini sejarah Kampung Kontol Bangkong yang dilansir dari detiktravel;
Sejarah Nama Kampung Kontol Bangkong
Menurut Ade Hidayat, cerita tentang nama Kontol Bangkong diwariskan dari orang tuanya. Nama ini terkait dengan keberadaan sebuah bukit di pinggiran permukiman yang memiliki batu besar berbentuk seperti katak dengan kelamin jantan.
“Kalau dilihat sendiri, bukitnya masih ada. Cerita orang tua dulu memang begitu, nama Kontol Bangkong berasal dari bukit itu,” ujar Ade.
Namun, saat diamati, batu tersebut tidak jelas menyerupai katak. Dari sisi tertentu, mungkin bisa terlihat seperti siluet katak dalam posisi siap melompat. Untuk memperjelas kemiripan, di atas batu itu dipasang sebuah patung katak.
“Namanya Lengo, seolah-olah tak terlihat. Bahkan pada zaman gerombolan (DI/TII), kampung ini tak pernah tersentuh,” tambah Ade.
Keunikan kampung ini yang tidak pernah tersentuh penjajah juga terkait dengan keberadaan sebuah pesantren yang dulunya dikenal dengan nama Pesantren Kontol Bangkong, yang dipimpin oleh Kiai Khudlori.
“Pesantren ini dulu terkenal dan sering menjadi tempat pertemuan para kiai dari berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Cirebon, dan Garut, yang berkumpul di sini sebulan sekali,” cerita Ade Hidayat.
Setelah Kiai Khudlori wafat, nama pesantren tersebut diubah menjadi Pesantren Al Khudloriyyah.
